Selasa, 16 Oktober 2012

SOSIALISASI

-->
PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi adalah proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakatnya dan menjadikan cara hidup itu bagian dari kepribadiannya. Sedangkan sosialisasi adalah cara belajar, atau suatu proses akomodasi, yag dipelajari nilai, norma, ide-ide, atau gagasan, pola-pola tingkah laku maupun adat istiadat.
A.    Sosialisasi membentuk kepribadian,
Kepribadian merupakan hasil proses perkembangan anak dalam interaksi dengan sekitarnya, terutama lingkungan social. Dalam kajian Sosiologi pendidikan menyaini bahwa proses sosialisasi dan internalisasi yang dialami oleh anak erat kaitannya dengan pertumbuhan kepribadiannya. Seseorang tidak akan pernah menjadi tanpa kontak dengan dunia sekitarnya, terutama masyarakat dan sosio budayanya. Sosialisasi merupakan proses perkembangan kepribadian seseorang. Hambatan pemebentukan kepribadian terletak pada pembinaan masyarakatnya secara selaras dan serasi dalam kehidupan dewasa.
Seseorang yang dilahirkan dengan potensi bertingkah laku dengan segala kemungkinannya yang akan bertemu dengan pola tingkah laku dalam lingkungan yang sedikit banyak terdapat batas-batas. Batas –batas tersebut berupa kebiasaan, norma, nilai yang dapat diterima dalam masyarakat. Tingkah laku yang dilakukan seseorang tidak hanya bersumber pada dapat tidaknya seseorang melakukan, akan tetapi juga pada diterima tidaknya seseorang melakukan itu. Lingkungan social mempunyai arti yang sanngat besar dalam pemunculan tingkah laku.

B.     Hakekat Sosialisasi
1.      Arti Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang dialami individu dari masyarakatnya yang mencakup kebiasaan, sikap, norma, nilai-nilai, pengetahuan, harapan, ketrempilan yang dalam proses tersebut ada control social yang kompleks sehingga anak terbentuk menjadi individu social dan dapat berperan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Sosialisasi mmepunyai arti penting dalam pembinaan kepribadian agar seseorang dapat hidup conform dengan tuntutan kelompok dan kebudayannya. Proses tersebut berlangsung melalui komunikasi aktif individu dengan lingkunngan social budayanya.
2.      Tujuan Sosialisasi
Menurut Gertrude Jaager Selznik tujuan sosialisasi adalah :
·         Menanamkan disiplin dasar, yang bergerak dari kebiasaan yang sederhana sampai ilmu pengetahuan. Orientasinya kea rah masa depan sebagai tingkah laku disiplin.
·         Menanamkan, mengajarkan aspirasi-aspirasi bagaimana halnya pengajaran disiplin-disiplin tertentu. Yang nantinya akan membantu dalam menyelesaikan masalah dalam hidupnya.
·         Mengajarkan berbagai peran social, setiap anggota dalam kelompok bersikap sesuai perannya. Peranan tersebut erat kaitannya dengan hubungan seseorang dalam kelompok dan situasi social.
·         Mengajarkan ketrampilan-ketrampilan, tanpa memilki ketrampilan seseorang hanya akan member beban masyarakat tanpa anggotanya berkarya, menerapkan ketrampilan yang dimiliki.
3.      Proses Sosialisasi
Sosialisasi berkembang dari lingkungan yang terbatas dalam keluarga, semakin lama semakin meluas meliputi lingkungan-lingkungan social budaya di luar keluarga. Proses sosialisasi ini hanya dapat terjadi dalam interaksi social, oleh sebab itu kontak social dengan individu lain sangat diperlukan individu maupun kelompok. Dilan halnya sosialisasi berarti menanyakan masyarakat pada anggota-anggotanya, dilain pihak mengambil alih hal-hal yang terdapat dalam masyarakat itu ke dalam diri warganya. Erikson mengemukakan 8  tahap pertumbuhan manusia :
·         Kepercayaan (terhadap apa yang ada disekitar)
·         Otonomi (membuat keputusan)
·         Inisiatif (mencoba hal-hal baru, usaha kreatif)
·         Industry (berusaha produktif, kegiatan yang terarah)
·         Keakraban (kesanggupan saling berbagi berdasarkan tinggak perorangan)
·         Identitas (peran dan kontinuitas perorangan)
·         Generativitas (tanggung jawab terhadap orang muda)
·         Integritas( kelengkapan dan identifikasi dengan kebudayaan).
Gagalnya proses sosialisasi disuatu tempat disebabkan oleh proses ditempat  lain, asal saja terdapat lingkungan yang kondusif dan individu diberi kesempatan mengajak dan memperbaiki ketinggalan atau kegagalan disosialisasi dimasa yang lalu.
4.      Metode Sosialisasi
Metode yang biasa digunakan untuk mempengaruhi proses sosialisasi agar kebiasaan, nilai-nilai, norma-norma, aspirasi dan moral dapat terinternalisasi dalam diri individu dan menjadi bagian dari tingkah laku mereka sehari-hari :
a.       Metode ganjarn dan hukuman
Ganjaran merupakan pemberian hadiah apabila individu berhasil dalam melakukan tingkah laku yang diharapakan. Sedangkan hukuman merupakan sanksi ketika individu membuat kesalahan.

b.      Metode didactic dan teaching atau belajar mengajar, mengajarkan hal yang umum dan mentransfer ilmu pengetahuan selanjutnya menanamkan afeksi dengan berbagai cara agar memiliki kecerdasan emosional dan spiritual.
c.       Metode Pemberian contoh
Biasa diberikan dari orang dewasa terhadap yang belum dewasa. Pada masa anak dimulain dengan proses  imitasi, dan kemudian untuk
mengerti dan selanjutnya proses identifikasi.

SOSIALISASI DALAM KELUARGA DAN KEPRIBADIAN
A.    Pengertian Keluarga
        Keluarga adalah dua orang tua atau lebih  yang terhubung melalui ikatan perkawinan atau hubungan darah yang biasanya bertempat tinggal bersama. Keluarga dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, (2) keluarga luas keluarga yang terdiri dari suami istri, anak, dan sanak family.
B.     Fungsi Keluarga
1.      Fungsi biologik, tempat anak lahir. Untuk meneruskan generasi suatu keluarga, komunitas maupun Negara dan umat manusia.
2.      Fungsi afeksi, tempat kasih sayang, yang diawali perkawinan.
3.      Fungsi sosialisasi, fungsi yang meekatkan secara secara universal pada system keluarga. Fungsi ini pwling dekat dengan pendidikan dalam keluarga.
4.      Fungsi rekreasi,
5.      Fungsi keagamaan
6.      Fungsi perlindungan


C.     Keluarga sebagai sumber nilai, sikap, dan norma
        Nilai adalah suatu kepercayaan yang stabil sebagai akibat dari  suatu peniaian bahwa suatu objek diingini secara social dan perorangan sebagai suatu tindakan yang baik, atau suatu gaya tindak yang memerlukan kedua gaya gerak itu kea rah objek dan kehendak selaras dengan kepercayaan. Pengakuan nilai secara khas terjadi sehubungan dengan wibawa keluarga, walau dapat terjadi konflik apabila anak masuk ke sekolah, lalu mulai mengakui wibawa guru yang berkaitan dnegan nilai. Jika terjadi konflik tersebut berarti terjadi ketidak selarasannya nilai yang ada di rumah dengan yang diperoleh disekolah.
        Sikap merupakan disposisi afaktif dari seseorang terhadap suatu objek tertentu, berdasarkan suatu kepercayaan mengenai objek itu, dan mempengaruhi terbentuknya kepentingan terhadap objek tersebut. Di dalam sosiologi lebih memperhatikan pada belajar secara tidak langsung. Bukan hal tersebut tidak langsung maka menjadi khas, akan tetapi cara tersebut dipakai oleh berbagai kelompok social dalam mempelajari sikap-sikap.
        Norma merupakan suatu peraturan yang menentukan kebiasaan, kelakuan, yang diharapkan dalam suatu keadaan tertentu. Anak-anak akan cepat sekali belajar norma di dalam keluarga. Norma juga merupakan hal yang diteruskan melalui proses belajar social dan sering dirangsang oleh adanya sanksi.
D.    Keluarga dan Perkembangan Kepribadian
        Sosialisasi merupakan suatu proses belajar yang baisanya dimulai di dalam lingkungan keluarga. Hal yang penting untuk belajar disuasana-sosial dan di sekolah, rasa percaya dan cinta, identifikasi, konsep diri dan bahasa.
a.       Rasa Percaya danRasa Cinta
Apabila anak mengalami asuhan secara teratur dan cukup dalam keluarga maka anak akan lebih mengharapkan perlakuan yang sama didunia sekitarnya. Dan sebaliknya apabila tidak maka anak akan mengembangkan rasa tidak percaya. Hal tersebut tergantung dati upaya mensosialisasikan anak dalam kelurga yang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri. Lambat laun anak akan menaruh rasa cinta pada orang-orang terdekatnya yang telah mengasuh. Sehingga anak merasa kepuasan dalam berbagai keadaan, nyaman, tentram dan cenderung menerima nilai-nilai, sikap dan norma yang diberikan.
b.      Identifikasi
        Identifikasi adalah proses dengan itu sesseorang mendalami sikap-sikap dan nilai-nilai orang lain. Hal ini umunya terwujud dalam mengidentifikasi anak terhadap salah satu dari oranng tuanya. Sepanjang seorang anak nmengidentifikasi diri dengan orang tuanya, dan nilai-nilai orang tuanya memantulkan yang dianut masyarakat yang lebih luas, maka sosialisasi telah terjadi.
c.       Bahasa
        Bahasa pertama diajarkan dalam keluarga, keluarga tergolong dalam kelas social tertentu dan seringkali dalam kelompok-kelompok social yang dapat dikenal pada perbedaan logat bicara yang dipakai. Perbedaan bahwa yang diajarkan kepada anak merupakan tanda dalam golongan tempat seseorang itu telah disosialisasikan dan dapat merupakan suatu sarana dari sosialisasi tertentu. Dapat dikatakan, perbedaan logat berbicara seseorang dapat merupakan suatu indicator dari nilai-nilai dan norma-normanya. Sehingga cara bagaimana bahasa itu diajarkan terkait erat dengan kelas social anak.
d.      Konsep Diri
Konsep diri adalah suatu gagasan hipotesis, sesuatu yang digunakan untuk menerapkan kebiasaan yang dapat diamati tetapi diri sendiri tidak dapat mengamati secara langsung

sumber : Farida Hanum. 2011. Sosiologi pendidikan. Yogyakarta : Kanwa Publisher

0 komentar:

Posting Komentar